Jogjakarta News Online -Apa
yang anda pikirkan ketika
sepasang manusia berlainan jenis berada di satu kamar berdua saja? Sudah dapat
dipastikan akan ada setan yang menemani dan membujuk keduanya agar berbuat
dosa.
Selanjutnya tergantung keimanan keduanya. Sepertinya hebat sekali keimanannya kalau tidak jebol. Karena setan akan terus saja menggoda tiada hentinya kepada mereka . Apalagi keduanya jauh dari keluarga sehingga tidak ada saudara yang mengawasi. Maka terjadilah aktivitas mengumbar hawa nafsu tersebut.
Adanya kos-kosan bebas di kawasan Seturan dan Babarsari memang tak bisa ditampik telah mendorong semakin meluasnya perilaku seks bebas di kalangan mahasiswa dan remaja . Jika beberapa tahun lalu hal semacam itu masih kerap disangkal dan ditutup-tutupi kini perilaku seks bebas di kos-kosan telah menjadi hal yang semakin dianggap lumrah.
Bahkan ada guyonan kalau aparat pemerintah melakukan razia atau operasi ke kamar-kamar kos bebas, akan tetapi mobil mereka tak akan mampu membawa mereka yang kena razia, dikarenakan saking banyaknya sehingga kapasitas mobil tidak muat.
Pada Kenyataannya tempat kos bebas memang semakin diminati oleh remaja dan mahasiswa. Untuk mendapatkannya calon penghuni juga tak perlu lagi bersusah payah. Soalnya saat ini semakin banyak pengelola kos memajang iklan dan menwaran kamar kos mereka melalui berbagai media cetak dan elektronik. Karena kemajuan teknologi informasi, tampaknya benar-benar dimanfaatkan pengelola kos dengan mencari calon penyewa kos melalui media internet. Bahkan hal itu banyak dilakukan secara terang-terangan dan terbuka sekali. Adanya juga yang memasang tulisan di pinggir jalan agar mudah di lihat orang.
Salah seorang pemilik kos di daerah Babarsari yang enggan disebutkan namanya mengaku membebaskan setiap penghuni kos melakukan apa saja di tempat kos miliknya. Lelaki yang mengaku memiliki 20an kamar kos ini akan menutup mata terhadap setiap kegiatan mereka selama si penyewa kos rutin membayar uang sewa secara penuh.
"Sekarang itu kalau gak bebas ya gak bakalan disewa mas karena semua mahasiswa itu pasti cari kos yang bebas tanpa ada aturan.misal ada peraturan ketat, ini itu dilarang dan itu di larang jelas mereka gak bakalan mau kos di tempat saya," ujar pria ini.
Sejumlah perangkat desa di kawasan Babarsari sendiri tak menampik adanya sejumlah pemilik kos-kosan yang membebaskan penghuninya melakukan kegiatan yang tidak semestinya dilakukan. Ketua Padukuhan Tambakbayan yakni Widodo mengatakan, mayoritas mereka adalah pemilik kos yang tidak tinggal di wilayah atau tempat tersebut jadi mereka sekedar menyewakan tempat kos dan mendapatkan uang.
"Biasanya kos semacam itu adalah kos-kosan yang tidak ada induk semangnya. Sehingga menjadi kurang diawasi oleh pemiliknya. Misal ada kos seperti itu jelas pemiliknya pasti akan kita tegur. Kalo masih terus berlanjut bisa saja kos-kosan itu kita bubarkan. Akan tetapi untuk kos-kos eksklusif itu yang kita sulit, karena itu kan sudah seperti hotel saja," jelasnya.
Selanjutnya tergantung keimanan keduanya. Sepertinya hebat sekali keimanannya kalau tidak jebol. Karena setan akan terus saja menggoda tiada hentinya kepada mereka . Apalagi keduanya jauh dari keluarga sehingga tidak ada saudara yang mengawasi. Maka terjadilah aktivitas mengumbar hawa nafsu tersebut.
Adanya kos-kosan bebas di kawasan Seturan dan Babarsari memang tak bisa ditampik telah mendorong semakin meluasnya perilaku seks bebas di kalangan mahasiswa dan remaja . Jika beberapa tahun lalu hal semacam itu masih kerap disangkal dan ditutup-tutupi kini perilaku seks bebas di kos-kosan telah menjadi hal yang semakin dianggap lumrah.
Bahkan ada guyonan kalau aparat pemerintah melakukan razia atau operasi ke kamar-kamar kos bebas, akan tetapi mobil mereka tak akan mampu membawa mereka yang kena razia, dikarenakan saking banyaknya sehingga kapasitas mobil tidak muat.
Pada Kenyataannya tempat kos bebas memang semakin diminati oleh remaja dan mahasiswa. Untuk mendapatkannya calon penghuni juga tak perlu lagi bersusah payah. Soalnya saat ini semakin banyak pengelola kos memajang iklan dan menwaran kamar kos mereka melalui berbagai media cetak dan elektronik. Karena kemajuan teknologi informasi, tampaknya benar-benar dimanfaatkan pengelola kos dengan mencari calon penyewa kos melalui media internet. Bahkan hal itu banyak dilakukan secara terang-terangan dan terbuka sekali. Adanya juga yang memasang tulisan di pinggir jalan agar mudah di lihat orang.
Salah seorang pemilik kos di daerah Babarsari yang enggan disebutkan namanya mengaku membebaskan setiap penghuni kos melakukan apa saja di tempat kos miliknya. Lelaki yang mengaku memiliki 20an kamar kos ini akan menutup mata terhadap setiap kegiatan mereka selama si penyewa kos rutin membayar uang sewa secara penuh.
"Sekarang itu kalau gak bebas ya gak bakalan disewa mas karena semua mahasiswa itu pasti cari kos yang bebas tanpa ada aturan.misal ada peraturan ketat, ini itu dilarang dan itu di larang jelas mereka gak bakalan mau kos di tempat saya," ujar pria ini.
Sejumlah perangkat desa di kawasan Babarsari sendiri tak menampik adanya sejumlah pemilik kos-kosan yang membebaskan penghuninya melakukan kegiatan yang tidak semestinya dilakukan. Ketua Padukuhan Tambakbayan yakni Widodo mengatakan, mayoritas mereka adalah pemilik kos yang tidak tinggal di wilayah atau tempat tersebut jadi mereka sekedar menyewakan tempat kos dan mendapatkan uang.
"Biasanya kos semacam itu adalah kos-kosan yang tidak ada induk semangnya. Sehingga menjadi kurang diawasi oleh pemiliknya. Misal ada kos seperti itu jelas pemiliknya pasti akan kita tegur. Kalo masih terus berlanjut bisa saja kos-kosan itu kita bubarkan. Akan tetapi untuk kos-kos eksklusif itu yang kita sulit, karena itu kan sudah seperti hotel saja," jelasnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan