Jogjakarta news online - Tak heran dan sudah menjadi rahasia umum jika gunung Merapi disebut sebagai hunian berbagai makhluk gaib, mahluk ghaib terutama di wilayah Jogjakarta. Lokasi mana  saja letak tempat angker itu?
 Berikut penjelasannya:.
Adalah tempat pertama yang dianggap paling menyeramkan adalah kawah Merapi. Kebanyakan  orang menyebutnya begitu, adalah  pusat kehidupan sekaligus istana para mahluk gaib. Untuk bisa masuk wilayah tersebut, ada  semacam pintu gerbang utama yang disebut gunung Wutoh, yang di jaga oleh “Nyai Gadung Melati”.
Tempat menyerankan  lain di daerah gunung Merapi yang  dianggap angker oleh masyarakat adalah Hutan Patuk Alap-alap. Adalah   hutan  gaib dan inilah para mahluk astral penghuni kawah Merapi biasa menggembalakan ternaknya.
Lebih dari itu selain kedua tempat di atas, ternyata masih ada tempat-tempat lain yang dapat Anda singgahi barangkali sekadar sebagai tes nyali. Tempat menyeramkan tersebut adalah  oleh masyarakat jogja disebut Goa Jepang, Umbul Temanten, Bukit Turgo, Plawangan, Ringin Putih, Telaga putri, Muncar, Bebeng, dan Watu Gajah.
Selain itu, sebagian besar  penduduk yang tinggal dekat kawasan Merapi berpendapat bahwa gunung Merapi sejatinya merupakan penjelmaan lain dari perubahan gunung Jamurdipo. Adalah menurut  cerita yang tersebar, asal mulanya keseimbangan geografis pula Jawa cenderung tidak seimbang (lebih condong ke barat) karena  berdirinya gunung Jamurdipo di ujung barat. Sebab  ketidakseimbangan ini, adalah menurut cerita Dewa Krincingwesi kemudian memerintahkan para dewa lain untuk memindahkan gunung tersebut ke bagian tengah agar seimbang.
Pada  saat yang bersamaan, ada di  tengah Pulau Jawa hidup 2 empu bersaudara yang ahli membuat keris pusaka, yaitu  Empu Permadi dan Empu Rama. Adalah Para dewa sebelumnya telah memperingatkan mereka agar memindahkan kegiatannya tersebut ke tempat lain karena lokasi mereka hendak digunakan sebagai tempat baru untuk meletakan gunung Jamurdipo. Namun, Empu Rama dan Empu Permadi keduanya bersikukuh bertahan.
Kemudian Mengetahui kengototan kedua empu tersebut, lalu dewa Krincingwesi pun marah. Kemudian sebagai  pelampiasannya, beliau  lantas mengangkat gunung Jamurdipo lalu dijatuhkan tepat di atas lokasi kedua empu tersebut ketika keduanya tengah membuat keris pusaka. Keduanya Empu Permadi dan Empu Rama pun tewas. Kemudian untuk memperingati peristiwa tersebut, sekitar masyarakat setempat akhirnya mengubah penyebutan nama gunung Jamurdipo menjadi gunung Merapi. Yang berarti , adalah tempat perapian Empu Rama dan Empu Permadi.
Next
Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan

 
Top