Jogjakarta News Online -Badan Narkotika Nasional Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta menilai , wilayah perbatasan di Kabupaten
Gunungkidul potensial menjadi ladang ganja , walaupun tanahnya berbatu dan
panas.
Kepala Subag Perencanaan BNNP DIY
Aryanto Hendro mengatakan tanaman ganja bukan lagi ditanam di tempat yang subur
lagi , akan tetapi justru ditaman di wilayah yang tidak masuk dalam peta.
“Bahaya narkoba itu bisa masuk di
kawasan perbatasan atau diluar jangkauan. Kita tidak boleh menganggap
wilayah-wilayah yang yang jauh dari perkotaan tidak berpotensi ada kasus
narkoba, justru kita harus waspada dan kita tidak boleh lengah sedikitpun,” Ujar Aryanto saat melakukan sosialisasi narkoba
kepada Satgas Narkoba di Lingkungan Mahasiswa di Gunungkidul.
Ia mencontohkan kasus di Kampus Unas
Jakarta ditemukan ganja yang jumlahnya sangat signifikan sehingga proses
kegiatan mahasiswa malam hari dihentikan.
Dia mengajak mahasiswa untuk aktif
berperan serta dalam pemberantasan narkoba dikalangan mahasiswa dan pelajar .
“Sekarang banyak mahasiswa yang
menanam ganja di kos-kosan dan seharusnya, mahasiswa yang satu dengan yang lain
saling mengingatkan supaya tidak terjerembab narkoba,” kata Aryanto.
Aryanto juga berharap satgas antinarkoba di lingkungan mahasiswa
mendorong regulasi,yang khususnya
larangan merokok.
“Satgas antinarkoba harus peduli
terhadap hal-hal yang kecil juga . Satgas juga harus berperan dalam sosialisasi
bahaya merokok untuk mahasiswa,” kata Ayanto.
Ketua BNNK Gunungkidul Immawan Wahyudi
mengatakan pihaknya belum terlihat adanya peredaran narkoba. Namun banyak
terjadi peredaran minuman keras di kalangan mahasiswa.
“Minuman keras adalah pintu masuk dari
kemaksiatan dan ini juga bagian dari kegiatan pemberantasan narkoba,” tambah Immawan.
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan